Di musik klasik kita juga tidak bisa sembarangan bermain, ada teknik-teknik yang harus dipelajari dan dilatih secara berkala sampai kita bisa bermain dengan tepat seperti apa yang composernya mau. Kita tidak bisa se'enaknya memainkan sebuah karya orang dengan semaunya sendiri, kita harus tetap mengikuti tempo, dinamika, dan ekspresi yang sudah ditulis oleh composernya supaya isi dari lagu tersebut bisa tersampaikan dengan jelas. Saya mulai tertarik klasik saat masuk kuliah karna tuntutan study juga, tapi akhirnya saya bisa menikmati musik ini. Musik yang tadinya terkesan membosankan dan rumit ini mulai bisa diterima oleh telinga saya. Awalnya memang harus membiasakan diri dengan mendengarkan musik ini, caranya dengan mendengarkan musik klasik sebanyak-banyaknya. Sembari belajar juga di kuliah saya mulai mengerti tentang bagian-bagian yang ada di musik klasik yang tidak jauh berbeda dengan musik pop. Di awal ada pengenalan, pengambangan, dan kesimpulan dari lagu. Disamping itu juga yang membuat saya tertarik disini adalah musik klasik ini sebenarnya memiliki makna tersirat yang sangat dalam yang biasanya melukiskan kehidupan sekitar dari sang composer. Ada juga lagu yang menggambarkan suatu mimpi atau khayalan yang disebut "Fantasia". Atau lagu yang terinspirasi dari iringan tarian seperti "Marzuka, Minuet, dll". Masih banyak lagi yang bisa kita dapat dari musik klasik. Masih banyak lagi yang bisa kita tau dari musik jika ingin lebih mendalaminya "Jangan batasi genre musik yang kalian dengarkan walaupun punya kesukaan ga ada larangan"
Kenapa Musik Klasik?
Beberapa orang menganggap musik klasik itu rumit, ribet, susah, ngantuk, jadul, dan masih banyak lagi alasan untuk menghindari jenis musik yang satu ini. Musik klasik yang dimaksud musik yang biasanya dimainkan menggunakan suatu teknik dan membaca notasi balok *yang masih sering dianggap momok bagi orang Indonesia termasuk saya pada waktu itu. Untuk liat aja udah males gimana mau ngerti cara bacanya gitu, ya ga?
Sebenarnya notasi balok itu tidak cuma bisa digunakan dalam bermain klasik. Notasi balok sendiri dibuat untuk merekam/ mencatat sebuah lagu, yang pada saat itu masih sangat terbatas keberadaan alat rekam. Pada musik jazz juga tidak jarang pemainnya membaca notasi balok, tapi memang notasi balok yang dibuat tidak se detail pada musik klasik. Biasanya hanya berisikan tempo, melody utama, rhytmis, dan akord. pada musik klasik komposer (pembuat lagu) dapat menuliskan notasi balok dengan sangat detail mulai dari nada-nada yang harus dibunyikan, ketukan yang harus dimainkan, tempo, ekspresi, sampai dinamika bagaimana lagu ini dimainkan keras lembutnya dari lagu itu sendiri dapat tercatat dengan baik. Sehingga karya tersebut dapat dimainkan oleh orang lain tanpa harus bertanya kepada composernya terlebih dahulu.
Di musik klasik kita juga tidak bisa sembarangan bermain, ada teknik-teknik yang harus dipelajari dan dilatih secara berkala sampai kita bisa bermain dengan tepat seperti apa yang composernya mau. Kita tidak bisa se'enaknya memainkan sebuah karya orang dengan semaunya sendiri, kita harus tetap mengikuti tempo, dinamika, dan ekspresi yang sudah ditulis oleh composernya supaya isi dari lagu tersebut bisa tersampaikan dengan jelas. Saya mulai tertarik klasik saat masuk kuliah karna tuntutan study juga, tapi akhirnya saya bisa menikmati musik ini. Musik yang tadinya terkesan membosankan dan rumit ini mulai bisa diterima oleh telinga saya. Awalnya memang harus membiasakan diri dengan mendengarkan musik ini, caranya dengan mendengarkan musik klasik sebanyak-banyaknya. Sembari belajar juga di kuliah saya mulai mengerti tentang bagian-bagian yang ada di musik klasik yang tidak jauh berbeda dengan musik pop. Di awal ada pengenalan, pengambangan, dan kesimpulan dari lagu. Disamping itu juga yang membuat saya tertarik disini adalah musik klasik ini sebenarnya memiliki makna tersirat yang sangat dalam yang biasanya melukiskan kehidupan sekitar dari sang composer. Ada juga lagu yang menggambarkan suatu mimpi atau khayalan yang disebut "Fantasia". Atau lagu yang terinspirasi dari iringan tarian seperti "Marzuka, Minuet, dll". Masih banyak lagi yang bisa kita dapat dari musik klasik. Masih banyak lagi yang bisa kita tau dari musik jika ingin lebih mendalaminya "Jangan batasi genre musik yang kalian dengarkan walaupun punya kesukaan ga ada larangan"
Di musik klasik kita juga tidak bisa sembarangan bermain, ada teknik-teknik yang harus dipelajari dan dilatih secara berkala sampai kita bisa bermain dengan tepat seperti apa yang composernya mau. Kita tidak bisa se'enaknya memainkan sebuah karya orang dengan semaunya sendiri, kita harus tetap mengikuti tempo, dinamika, dan ekspresi yang sudah ditulis oleh composernya supaya isi dari lagu tersebut bisa tersampaikan dengan jelas. Saya mulai tertarik klasik saat masuk kuliah karna tuntutan study juga, tapi akhirnya saya bisa menikmati musik ini. Musik yang tadinya terkesan membosankan dan rumit ini mulai bisa diterima oleh telinga saya. Awalnya memang harus membiasakan diri dengan mendengarkan musik ini, caranya dengan mendengarkan musik klasik sebanyak-banyaknya. Sembari belajar juga di kuliah saya mulai mengerti tentang bagian-bagian yang ada di musik klasik yang tidak jauh berbeda dengan musik pop. Di awal ada pengenalan, pengambangan, dan kesimpulan dari lagu. Disamping itu juga yang membuat saya tertarik disini adalah musik klasik ini sebenarnya memiliki makna tersirat yang sangat dalam yang biasanya melukiskan kehidupan sekitar dari sang composer. Ada juga lagu yang menggambarkan suatu mimpi atau khayalan yang disebut "Fantasia". Atau lagu yang terinspirasi dari iringan tarian seperti "Marzuka, Minuet, dll". Masih banyak lagi yang bisa kita dapat dari musik klasik. Masih banyak lagi yang bisa kita tau dari musik jika ingin lebih mendalaminya "Jangan batasi genre musik yang kalian dengarkan walaupun punya kesukaan ga ada larangan"
About author: Milkha Azalia
Cress arugula peanut tigernut wattle seed kombu parsnip. Lotus root mung bean arugula tigernut horseradish endive yarrow gourd. Radicchio cress avocado garlic quandong collard greens.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Semoga tulisan ini memberi banyak pencerahan perkembangan musik "klasik" di Indonesia..khusunya bagi instrumen gitar. Bagus Milkha.
ReplyDeleteAmin..
DeleteAhem... Ketemu juga. Haha...
ReplyDeleteIkut komeng ya gan... Hehehe...
Saya awalnya suka klasik karena nonton film The Pianist.
Trus nyasar jadi jazz karena denger Autumn Leaves nya Nat King Cole di drama Taiwan yg judulnya Twins... Sempet jadi anak melow juga ini... Nonton begituan... Hehehe...
lanjutkan Milka
ReplyDeletemakisn sering nulis makin sering baca
makin sering baca makin sering nulis
God Bless